Norma sosial mempengaruhi kinerja politik dan ekonomi suatu negara. Perilaku selalu penting

Berada di sekitar orang-orang yang baik adalah pengalaman yang menyenangkan. Tapi seberapa besar kemungkinan kita bertemu dengan orang-orang yang baik? Sebuah penelitian yang dilakukan di 31 negara sampel, termasuk India, oleh akademisi Belanda Niels Van Doesum dan rekan-rekannya menghasilkan hasil yang menarik. Top Jepang dalam menunjukkan tindakan kebaikan kecil, digambarkan sebagai perhatian sosial. Orang India berada di urutan ketiga dari bawah, diikuti oleh Turki dan Indonesia. Social mindfulness merupakan manifestasi dari kesadaran yang lebih luas dari orang-orang di sekitar. Hal yang tampaknya tidak penting ini menjadi landasan yang lebih besar tentang bagaimana masyarakat terstruktur.

Sejumlah besar penelitian dalam ilmu-ilmu sosial telah menunjukkan bahwa budaya dan norma-norma tidak hanya mempengaruhi struktur politik negara tetapi juga kinerja ekonomi. Dalam politik, contoh yang paling mencolok adalah Inggris. Lebih dari delapan abad setelah Magna Carta disusun, ia masih belum memiliki konstitusi yang terkodifikasi. Norma adalah ikatan tak kasat mata yang menjaga struktur politik tetap pada tempatnya. Norma sosial, aturan implisit masyarakat tentang sifat-sifat seperti kejujuran dan etos kerja, memiliki pengaruh besar pada pembangunan ekonomi. Ini adalah salah satu alasan mengapa menyalin “praktik terbaik” secara membabi buta menghasilkan hasil yang berbeda-beda.

Norma tidak permanen. Seiring waktu, mereka berubah. Banyak kisah sukses ekonomi pasca Perang Dunia II telah dibentuk oleh perubahan norma dan juga kebijakan ekonomi yang tepat. Norma yang menimbulkan kepercayaan di antara konstituen masyarakat secara signifikan mempengaruhi kebijakan ekonomi dan hukum umum. Masyarakat dengan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi berfungsi dengan struktur regulasi ekonomi yang ringan dan sebagian besar menghindari hukum yang represif. Dalam konteks ini, penting bahwa sebelum Adam Smith datang dengan The Wealth of Nations yang memberikan wawasan tentang peran kepentingan pribadi dalam ekonomi pasar, ia menulis The Theory of Moral Sentiments, yang membahas simpati manusia.

Studi kesadaran sosial berwawasan luas karena mempelajari perilaku ketika tidak dipengaruhi oleh insentif atau disinsentif. Ini adalah kecerdasan kebaikan pada orang. Siapa yang tidak ingin hidup dalam masyarakat dengan kecerdasan yang tinggi? Ini juga dilengkapi dengan manfaat tambahan dari kinerja ekonomi yang lebih baik.

Facebook Twitter Linkedin Email

Karya ini muncul sebagai opini editorial dalam edisi cetak The Times of India.

AKHIR ARTIKEL